ROHUL, lintasbarometer.com
Deklarasi Anti Money Politik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu (Rohul) serentak lanjutan tahun 2020, digelar di Taman Kota Pasir Pangaraian, Kabupaten Rohul, Kamis (3/12/2020) siang.
Kegiatan ini dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si. Pimpinan Bawaslu RI M. Afiduddin Ketua Bawaslu Riau Rusdi Rusdan, Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Sutanto, Dansat Brimob Polda Riau AKBP Dedi Suryadi, Sekda Rohul H. Abdul Haris.
Juga hadir Kpolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, Wakil Ketua DPRD Kab. Rokan Hulu Andrizal, Perwakilan Dandim 031/KPR, pejabat Forkompinda Rohul, Ketua Bawaslu Rohul Fajrul Islami, para Kabag, Kasat, Kapolsek di jajaran Polres Rohul, personel TNI, mahasiswa, OKP, juga hadir ketiga pasangan calon Bupati- Wakil Bupati Rohul paslon no 1 H.Hamulian- M.Sahril Topan, paslon 2 H.Sulkman- H.ndra Gunawan dan Paslon 3 H.Hafith Syukri- Erizal.
Dikegiatan yang ditaja Baswalu Rohul merupakan kolaborasi dengan Polres Rohul dan Pemkab Rohul, dilaksanakan penandatanganan Fakta Deklarasi, penandatanganan Deklarasi Netralitas Polri, juga oleh tiga paslon ,dan Pemkab Rohul.
Pada pelaksanaan deklarasi anti money politik tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, ditandai penandatanganan anti Money Politik oleh Kapolres Rohul, Ketua Bawaslu Rohul serta juga oleh Ketiga Paslon yang berkompetisi pada Pilkada serentak tahun 2020 ini.
Sekda RohulAbdul Haris dalam sambutannya mengatakan, berharap setelah dilaksanakan deklarasi Anti Money politik, Rohul di Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang benar-benar terlepas dari money politik.
Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Pjs Bupati Rohul H.Msrul Kasmy yang mana sedang mengikuti kegiatan di luar daerah.
Komisioner Bawaslu Riau Rusdi Rusdan mengatakan bahwa kemarin, dirinya sudah melepas tim patroli anti Money politik secara serentak di Provinsi Riau.
“Kegiatan ini suatu upaya yang sangat signifikan dalam mengantisipasi terjadinya Politik uang, sebelumnya memang sudah pernah dilakukan pada Pilkada sebelumnya namun tidak se signifikan seperti yang digelar di Riau ini” ujarnya
Di Rohul disiapkan 50 unit mobil untuk melakukan patroli money politik hingga saat pencoblosan nantinya, yang pada hari ini sudah mulai berpatroli demi mencegah terjadinya penyebaran politik uang di Rohul.
Kapolda Riau Agung menyatakan, money politik ini harus dimaknai sebagai sesuatu yang harus dihindari dirinya mengupayakan memberi pandangan ke masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik bukan dengan cara politik uang.
“Mari rebut hati masyarakat dengan program yang menjamin kedepan demi kesejahteraan masyarakat, sehingga mau memilih pada 9 Desember nantinya,” imbau kapolda
Komisioner Bawaslu RI M. Afifudin dalam sambutannya mengaku, bahwa politik uang harus disepakati sebagai racunnya demokrasi. Karena itu penyelenggara, peserta Pemilu, dan masyarakat harus menghindari terlibat dalam politik uang.
“Seluruh masyarakat agar terus diingatkan, menerima politik uang akan membuat sengsara kedepannya. Bagi penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu, sudah banyak yang dipecat oleh DKPP karena uang. Tertinggi penyelenggara diberhentikan DKPP karena uang dan asusila,” ungkapnya.
Afif juga akui, bahwa pelaksanaan pilkada saat ini berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya. Pilkada kali ini berlangsung dalam kondisi pandemi COVID 19.
“Pengawasan pilkada yang dilakukan Bawaslu juga bertambah. Kalau dulu yang diawasi hanya tahapan saja, sekarang yang diawasi juga soal kepatuhan penyelenggara melaksanakan protokol kesehatan” tambahnya.
Kemudian di kegiatan dilanjutkan pelepasan Patroli Ronda Pengawasan Anti Money politik dilepas langsung Kapolda Riau didampingi Ketua Bawaslu RI serta jetiga paslon, menuju kantor Panwascam Rambah dan dilanjutkan menuju PKD dan Zhe Cafe guna membagikan Selebaran Anti Money politik. (Awi/Adv)