lintasbarometer.com
Di Asia sendiri jahe umum digunakan sebagai bahan masakan. Jahe juga dapat digunakan sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman tanpa perlu menambahkan bumbu tambahan lainnya.
Disamping itu, tenyata jahe juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengobati masalah pencernaan seperti mual, kehilangan nafsu makan, mabuk perjalanan, hingga mengurangi rasa nyeri.
Khasiat dan Manfaat Jahe
Berikut adalah berbagai manfaat jahe untuk kesehatan yang didukung oleh berbagai penelitian ilmiah:
Mengandung gingerol yang bermanfaat sebagai obat
Jahe merupakan tumbuhan yang berasal dari Cina, bagian dari keluarga Zingiberaceae, sama seperti kunyit dan lengkuas. Akar atau bagian bawah batang jahe biasa digunakan sebagai bumbu, inilah yang disebut akar jahe atau jahe.
Aroma dan rasa yang unik dari jahe berasal dari cairan alami di dalamnya, yaitu gingerol. Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe yang dapat memberi efek anti-inflamasi dan antioksidan.
Menghentikan rasa mual
Jahe sangat efektif untuk menghentikan mual dan muntah, misalnya akibat morning sickness, setelah operasi, serta untuk pasien yang menjalani pengobatan kanker.
Selain itu, dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.278 ibu hamil, ditemukan bahwa 1,1 sampai 1,5 gram jahe dapat membantu mengurangi mual di pagi hari (morning sickness).
Meskipun jahe terbukti sangat aman untuk dikonsumsi, sebaiknya hubungi dokter terlebih dahulu apabila Anda ingin mengkonsumsinya dalam jumlah besar pada masa kehamilan. Beberapa orang percaya bahwa mengkonsumsi jahe dalam jumlah besar dapat berisiko keguguran, namun belum ada penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.
Mengurangi nyeri otot dan rasa sakit
Jahe telah terbukti efektif melawan nyeri otot setelah latihan dan berolahraga. Sebuah penelitian mengatakan mengkonsumsi 2 gram jahe per hari selama 11 hari dapat mengurangi nyeri otot pada mereka yang melakukan latihan siku.
Meskipun manfaat dari jahe tidak dapat dirasakan secara langsung namun jahe efektif mengurangi nyeri otot dari hari ke hari.
Efek anti-inflamasi pada jahe bantu menyembuhkan radang sendi
Radang sendi meruapakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada siapapun. Biasanya radang sendi melibatkan degenerasi sendi dalam tubuh dan menyebabkan rasa sakit atau sendi menjadi kaku.
Dalam penelitian yang melibatkan 247 orang yang menderita radang sendi lutut, mereka dianjurkan untuk mengkonsumsi ekstrak jahe dan hasilnya rasa sakit yang dirasakan berkurang, sehingga mereka tidak lagi membutuhkan obat pereda nyeri .
Dalam penelitian lain diketahui bahwa kombinasi dari jahe, kayu manis dan minyak wijen dapat mengurangi rasa sakit dan kaku sendi bila dikonsumsi secara berkala.
Mengurangi nyeri menstruasi
Nyeri pada saat menstruasi atau disebut dysmenorrheal adalah rasa sakit yang dirasakan pada saat menstruasi. Jahe dipercaya dapat mengurangi nyeri tersebut.
Sebuah penelitian pada 150 perempuan yang diinstruksikan mengkonsumsi 1 gram bubuk jahe per hari selama 3 hari masa menstruasi. Hasilnya, jahe mengurangi rasa nyeri tersebut layaknya obat mefenamic acid maupun ibuprofen.
Menurunkan kadar kolesterol
Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Perlu diketahui makanan yang Anda makan memiliki pengaruh kuat terhadap kadar kolesterol dalam tubuh Anda.
Pada penelitian selama 45 hari terhadap 85 orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, hasilnya 3 gram jahe bubuk dapat mengurangi kadar kolesterol secara signifikan. Penelitian ini didukung oleh penelitian hypothyroid pada tikus, dimana ekstrak jahe mengurangi kadar kolesterol jahat sama halnya dengan obat-obatan.
Mengandung senyawa pencegah kanker
Kanker merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh perkembangan sel-sel abnormal secara tidak terkontrol. Ekstrak jahe telah dibuktikan sebagai obat alternatif untuk beberapa jenis kanker.
Pada penelitian yang melibatkan 30 orang, 2 gram ekstrak jahe per hari dapat mengurangi molekul pro-inflamasi pada usus besar. Namun, penelitian lebih lanjut mengenai risiko kanker usus besar belum mengkonfirmasi tentang temuan tersebut.
Membantu meningkatkan fungsi otak
Penelitian pada hewan menemukan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif pada jahe dapat menghambat respon inflamasi yang terjadi di otak.
Dalam penelitian lain, yang melibatkan 60 perempuan lanjut usia, ekstrak jahe terbukti dapat meningkatkan waktu reaksi dan memori. Jahe dapat membantu melawan kerusakan pada otak akibat usia dan meningkatkan fungsi kerja otak pada perempuan lanjut usia.
Senyawa aktif pada jahe efektif untuk melawan infeksi
Gingerol, senyawa bioaktif utama dalam jahe, dapat membantu melawan dan mencegah terjadinya infeksi. Faktanya, ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri.
Gingerol sangatlah efektif untuk melawan berbagai bakteri yang biasanya bersarang di mulut, yang menjadi penyebab utama radang gusi, seperti gingivitis, serta penyakit lainnya yang berhubungan gigi dan gusi. (rls)