BERITA BAIK, Angka Pasien Virus Corona Sembuh Hari Ini Lebih Banyak Dibanding Kemarin

Nasional, Umum6176 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto kembali mengumumkan update jumlah kasus virus corona di Indonesia.

Yuri menyampaikan pembaharuan data lewat jumpa pers di Media Center Gugus Tugas COVID-19, Jakarta.

Ia mengumumkan jumlah pasien yang sembuh hari Rabu 8 Maret 2020 kembali bertambah 18 orang.

“Ada 18 kasus yang sudah sembuh, sehingga total menjadi 222 kasus,” tambah Yuri.

Ia juga mengumumkan jumlah pasien positif virus corona bertambah sebanyak 218 orang. Sehingga total pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 2.956 orang.

Untuk pasien yang dinyatakan meninggal dunia hari ini pun ikut bertambah sebanyak 19 orang. Sehingga jumlah meninggal akibat virus corona betambah menjadi 240 orang.

Yuri pun mengatakan saat ini pemerintah sudah mendistribusi sebanyak lebih dari 450.000 kit ke seluruh Indonesia. Ia pun mengatakan hal ini untuk menyaring bagi kawasan yang memiliki kasus positif terbanyak.

“Tujuannya adalah untuk melakukan penyaringan, kasus penelusuran kontak, pada tenaga kesehatan dan pada komunitas dimana daerah tersebut didapatkan banyak sekali kasus positif,” ujarnya.

Hal ini merupakan strategi awal yang dilakukan pemerintah terkait dengan pemeriksaan tes.

Masyarakat pun harus diberi edukasi untuk secara mandiri pada masyarakat yang pernah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi yang menunjukan hasil tes positif dari rapid tes, atau negatif tapi memiliki gejala untuk melakukan isolasi secara mandiri.

“Isolasi ini dapat dilaksanakan secara tersendiri atau dilaksanakan secara kelompok seperti yang diinisiasi oleh berbagai kelompok masyarakat kita,” ujar Yuri.

Ia pun mengatakan jika setelah melakukan isolasi namun pasien masih menunjukan gejala virus corona maka akan dilakukan tes lebih lanjut.

“Sampai dengan hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan lebih dari 15.000, ketersediaan untuk PCR sudah ada 200.000,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa tes PCR yang dimiliki digunakan untuk menegakkan diagnosa dari mekaniseme skrining yang telah dilakukan.

Sehingga untuk melakukan skrining, Yuri mengaku tidak menggunakan dengan PCR, melainkan melakukan rapid test melihat resiko kontak yang cukup tinggi. (PR/Lbr)

banner 336x280