ROHUL, lintasbarometer.com
Sebagai bentuk kepedulian dan responsif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) untuk membantu Poniah warga Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara yang mengidap penyakit Tumor, Pemkab Rohul melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Rohul telah berkunjung langsung ke kediaman Poniah dan menyerahkan bantuan.
Penyerahan bantuan tersebut sesuai dengan Instruksi Bupati Rohul H. Sukiman. Bahkan Bupati juga sudah mengintsruksikan kepada Dinas terkait untuk respon cepat membantu Poniah warga
Desa Rantau Sakti yang menderita tumor dan memberikan perhatian khusus kepada Ibu Poniyah.
“Kami diperintah Bapak Bupati Rokan Hulu H. Sukiman untuk mengunjungi dan memberikan bantuan kepada Ibu Poniah, seperti bantuan perlengkapan sembako, perlengkapan mandi, matras dan bantuan lainnya, bantuan ini atas dasar perintah pak Bupati,” kata Kepala Dinsos P3A Rohul Hj Sri Mulyati S.Sos M.Si kepada Media Center Diskominfo Rohul, Kamis (19/3/2020) disela usai menyerahkan Bantuan kepada Poniah.
Dalam penyerahan bantuan itu turut juga didampingi Sekretaris Dinsos P3A Rohul April Liyadi SE M.Si serta para Kasi, Camat Tambusai Utara Mastur S.Sos M.Si, Kepala Desa Rantau Sakti Purwadi ST, Kepala Puskesmas Tambusai Utara Suhabran SKM, RT/RW dan beberapa warga setempat.
Meski Poniah sudah memiliki Kartu BPJS Mandiri, Lanjut Sri Mulyati, Dinsos P3A Rohul secepatnya akan mengembalikan atau memindahkan dari BPJS Mandiri ke Kartu Indonesia Sehat (KIS), dengan harapan ibu Poniah yang menderita Tumor tersebut bisa berobat secara gratis.
“Setelah kita tanyakan, kebetulan ibu ini sudah memiliki BPJS Mandiri tapi dibiayai oleh pihak keluarga, jadi kedepannya kita membantu ibu ini untuk mengembalikan ke Kartu KIS, secepatnya kami akan mengurus Kartu KIS ini supaya beliau bisa berobat gratis,” kata Sri Mulyati
Ia berharap ibu Poniah bisa berobat secepatnya dengan harapan penyakit yang dideritanya bisa sembuh. Dengan bantuan yang telah diberikan Pemkab Rohul, bisa membantu dan meringankan bebannya untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari kedepan.
“Semoga kedepannya Ibu ini bisa berobat dan bisa sembuh secepatnya, dengan bantuan yang kita berikan ini bisa membantu dan meringankan bebannya untuk kebutuhannya beberapa hari kemudian, semoga ibu ini kedepannya sehat dan dapat bantuan dari pihak lain, Pemkab Rohul berusaha untuk membantu juga apakah itu seperti Rumah Layak Huni, itu nanti kita sampaikan kepada Bapak Bupati,” tambahya
Sementara itu, Kepala Desa Rantau Sakti Purwadi ST mengaku Ibu Poniah merupakan warganya yang sudah menetap di Desa Rantau Sakti lebih kurang selama 5 (lima) tahun. Diakui Purwadi, Poniah dan suaminya sejak 3 tahun terakhir belum menderita penyakit saat sekarang ini. Meski saat ini Ibu Poniah sedang menderita Tumor, bukan berarti Pemdes Desa Rantau Sakti tidak peduli dengan warganya, Bahkan selama itu Pemdes Rantau Sakti terus memfasilitasi dan membantu pengobatan Poniah dan warganya yang Sakit.
“Ibu Poniyah ini betul warga kita Desa Rantau Sakti saat ini, dia baru sekitar 5 tahun pindahan dari Desa Mahato Sakti ke Desa Rantau Sakti. Saat itu kondisinya 2-3 tahun yang lalu baik-baik saja, baik suaminya maupun ibu Poniyah sendiri belum kelihatan sakitnya seperti apa, belakangan suami dari ibu ini menderita sakit stroke,” kata Purwadi
“Tidak lama kemudian suami ibu Poniah ini dibawa anaknya berobat, sementara ibu Poniyah ini juga terindikasi sakit Tumor, yang itu pun juga sudah kita bantu dengan BPJS Mandiri, kita dari Pemdes terus membantu ibu Poniah, kita bawa ke Bidan Desa, Puskesmas bahkan sampai Rumah Sakit,” tambah Purwadi
Dijelaskan Purwadi, keberangkatan Ibu Poniah berobat melalui Rujukan Puskesmas dengan BPJS Mandiri kelas III dari pihak keluarganya, tapi terkait transportasi dan biaya lainya, dirinnya siap membantu dengan ikhlas menolong warganya berobat keluar daerah.
“Tapi kalau ada misalnya penyampaian tunggakan BPJS sehingga terhambatnya pengobatan dikarenakan itu, Insyaallah kita akan bantu dan sudah kita bantu itu. Bukan 1 atau 2 orang warga yang sudah kita bantu seperti itu, ketika dia sakit kemudian BPJS menunggak itu kita bantu,” kata Purwadi
Lanjut Purwadi, setelah Bidan Desa dan Puskesmas menganjurkan untuk di Rujuk ke Rumah Sakit untuk di Operasi. “Sesampainya beliau disana bukannya melanjutkan atau melaksanakan rencana Operasi, melainkan ibu Poniah ini lari dari Rumah Sakit, kemudian akhirnya Operasi ini batal dilakukan dan ibu ini juga masuk dalam kategori Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),” jelas Purwadi
Terkait perhatian Pemdes untuk memberikan bantuan Rumah, Sesuai dengan Program Pemerintah, Pemdes Rantau Sakti telah berjuang dan berupaya untuk mendapatkan bantuan Rumah Layak Huni (RLH) untuk Ibu Poniah, itu terbukti beberapa kali usulan pada tahun 2017 dan 2018 sudah didaftarkan atas nama Sambudi masuk dalam daftar Permohonan RLH.
“Seperti hal-hal yang lain tentunya semuanya ketika ada komunikasi dari pihak keluarga, kita tidak menutup kemungkinan untuk dapat mengupayakan ataupun membantu ibu Poniah ini. Apalagi pekarangan rumah ini bukan mutlak milik beliau dan rumah yang saat ini dia tinggal itu pun statusnya mereka menumpang, jadi ketika dapat bantuan pun dari Pemerintah kita juga sangat sulit, karena ruma/lahan itu bukan milik ibu Poniah,” terang Purwadi
Purwadi mengaku telah mengajukan RLH ke Pemprov Riau sabanyak dua kali, mungkin karena keterbatasan anggaran ataupun jumlah rumah yang akan dibangun banyak, mungkin untuk Desa Rantau Sakti tahun ini belum dapat giliran.
Ia berharap tahun 2021 mendatang Desa Rantau Sakti mendapat giliran untuk dibangun RLH, karena mengingat yang mengajukan itu dilihat per Desa nya cukup banyak, sehingga pada tahun ini belum terakomodir untuk Desa Rantau Sakti.
“Jika permohonan RLH itu sudah terealisasi, Lahan/tapak rumah untuk Ibu Poniah yang akan kita rencanakan untuk membangun rumah, sudah kita siapkan lahan/tapak rumahnya yang dilengkapi dengan suratnya atas nama pak Sambudi itu sudah ada seluas 10×50 Meter,” kata Purwadi
Ditempat yang sama, anak dari Ibu Poniah, Yuniar Haryati mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Rohul dan Pemdes Rantau Sakti. Ia berharap kepada Pemkab kedepanya untuk lebih memperhatikan ibunya yang saat ini dalam mengidap penyakit tumor.
“Ibu disini sudah 5 tahun tinggal disini. Ibu tinggal sendiri saja disini, sebenarnya dulu tinggal sama ayah, cuman karena ayah sakit stroke jadi kita ungsikan ketempat kakak, biar ada yang mengurus dan membantunya. Alasan Ibu tidak mau ikut anaknya, karena berasalan dia tidak mau merepotkan keluarga gitu pak dia ingin mandiri,” kata Yuni
Perempuan yang akrab dipanggil Yuni ini mengaku Ibunya akhir-akhir ini kerap trauma dengan laki-laki. “Seperti saat akan di Operasi Ibu kabur dia takut dan trauma, karena dokternya laki-laki, dirumah pun dia takut sama bapak,” kata Yuni
Ketika ditanya kenapa Ibunya tinggal dirumah belakang yang kondisinya sudah reot, sementara rumah bagian depan yang dinding dan atapnya masih bagus, Yuni mengatakan rumah bagian depan itu tempati oleh adik dari Ayahnya, karena rumah itu peninggalan dari orang tua. (H.nst/Kominfo)