PEKANBARU, lintasbarometer.com
Mepala BPTP Riau, Dr. Salwati dan Kepala Karantina Pertanian Kelas 1 Pekanbaru, Rina Delfi, M.Si bersama tim, Rabu (19/2/2020) kemarin kembali bertemu dengan Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si dalam rangka pembahasan Perkembangan pertanian di Riau.
Turut hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Provinsi Riau bersama tim dan Kabid Dinas Pertanian Kabupaten Siak.
Pada saat ini khususnya di Kabupaten Siak terdapat 4.000 ha lahan Tanah Objek Reformasi Agraria (TORA) yang telah disertifikasi dan diserahkan kepada masyarakat di 3 kecamatan yaitu Sungai Apit, Pusako dan Mempura yang merupakan lahan gambut.
Gubernur Riau berkeinginan agar lahan yang telah dibagikan kepada masyarakat ini bisa segera dimanfaatkan menjadi lahan produktif sebagai sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Gubernur Riau khawatir jika lahan TORA ini tidak segera dikelola akan terjadi penyalahgunaan lahan oleh petaninya dan juga riskan untuk kebakaran hutan.
Berdasarkan pengelompokan lahan TORA hanya 10 % lahan gambut dangkal yang bisa di usahakan untuk tanaman pangan dan palawija tetapi untuk lahan gambut yang terdegradasi dari lahan TORA sekitar 1.850 ha masih berpotensi digunakan untuk tanaman jagung sedangkan sisanya bisa dipilih komoditas nanas.
Gubernur Riau menyampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Siak untuk segera menindaklanjutinya kepada Bupati Siak untuk mendukung rencana ini dengan menugaskan instansi terkait seperti PU dan juga perusahan-perusahan dalam pembersihan lahan dan pengelolaan tata air.
Salah satu permasalahannya dalam pengelolaan lahan ini adalah masalah pendanaan, oleh karena itu diharapkan adanya koorporate melalui koperasi yang melakukan MoU dengan bapak angkat atau mitra yang ada di lahan tersebut.
Kepala BPTP Riau dalam kesempatan ini juga menyampaikan siap mendukung rencana Gubri untuk pengelolaan lahan TORA ini, khususnya dalam pendampingan teknologinya.
Dr. Salwati juga menyampaikan tentang potensi, kendala, hambatan dan peluang pengembangan tanaman Tora dan beberapa kegiatan pengkajian yang telah dilaksanakan spesifik lokasi lahan TORA sebagai masukan untuk pengembangan lebih lanjut yang disampaikan oleh peneliti BPTP Riau Dr. Ida Nur Istina.
Untuk bantuan benih yang diharapkan oleh Gubri Kepala BPTP Riau menyampaikan Balitbangtan Kementan akan siap membantu jika ada permintaan tertulis dari Pemerintah Provinsi Riau.
Pada kesempatan ini Kepala Balai Karantina juga menyampaikan komoditas -komoditas yang potensial untuk ekspor di Provinsi Riau, diantaranya adalah talas dan nanas sehingga komoditas ini bisa dijadikan pilihan untuk ditanam di lahan TORA.
Selain itu juga disampaikan aplikasi peta komoditas ekspor produk pertanian i-MACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export) agar pemerintah daerah dapat menggunakan aplikasi ini untuk memetakan sentra dan jenis komoditas unggulan dan negara tujuan ekspor.
Saat ini Balai Karantina juga mendampingi dan membina beberapa stakeholder khususnya untuk komoditas ekspor di Provinsi Riau untuk mendukung program Gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) pertanian.
Di akhir pertemuan ini Kepala BPTP Riau menyampaikan kepada Gubri terobosan Kementan yang memberdayakan semua institusi terkait dengan pembangunan pertanian wilayah.
Keterlibatan Gubernur dan Bupati/Walikota sangat dibutuhkan. Arahan kebijakan dan instruksi sangat dibutuhan untuk menjadikan kecamatan sebagai fokus kegiatan operasional kegiatan pembangunan pertanian (BPP) dengan nama Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pembangunan Pertanian).
Sementara BPTP (UPT Pusat) sebagai sekretariat dan sebagai penyedia rekomendasi teknologi spesifik lokasi, siap mendukung dan menjalankan arahan yang menjadi kebijakan dan action plan pemda. (Darwin)