ROHUL, lintasbarometer.com
Mantan ketua APDESI Rohul masa Bhakti 2015-2020 yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua APDESI kabupaten Rokan Hulu Riau pada tahun 2017 dengan berbagai pertimbangan,Senin,(06/12),
Sejumlah mantan kepala desa yang saat itu aktif di APDESI dan bahkan menjadi pengurus inti APDESI kabupaten Rokan Hulu,kini mulai bicara sekaligus mempertanyakan pertanggung jawaban Yarmanis Daulay terkait Kebun APDESI,
Mantan Kades Rambah Tengah Hilir (Boter) Bahren Taher selaku wasekre saat itu kepada media ini mengatakan,Bahwa kebun APDESI semasa beliau menjadi Sekretaris APDESI kabupaten Rokan Hulu dan Syafei Bangsawan selaku Ketuanya , APDESI memiliki Aset Kebun kelapa sawit seluas 2,7 ha yang berada di kecamatan Bangun Purba.
Namun jelas Bahren,malang dan mujur pasti akan kita rasakan, akhirnya jabatan saya sebagai kades berakhir meski dalam aturan tidak ada larangan menjadi Pengurus APDESI,namun saya legowo untuk Mundur dan kami hantarkan APDESI Kabupaten Rokan Hulu ke Muscab dan sekaligus semua Aset turut diserahkan di saat setelah berakhirnya Muscab APDESI tersebut,”Ucap bahren.
Dijelaskan Bahren,Aset APDESI berupa Kebun kelapa sawit yang dulunya berada di Bangun Purba seluas 2,7 Ha,dengan berbagai alasan akhirnya dijual untuk dipindahkan seiring dengan beralihnya pimpinan dari Syafei Bangsawan ke Yarmanis Daulay,jelas Bahren saat Konferensi Pers di Sekretariat DPC AWI Kabupaten Rokan Hulu yang beralamat di jl Lingkar Depan Islamic Center Pasirpangaraian,
Masih dengan Mantan Kades Boter ini lagi,Kebun yang dulu kami bersusah payah menjadikannya,kini hilang begitu saja,dan ini tidak bisa kita biarkan begitu saja,harus ada Pertanggung jawaban nya, karna uang tersebut diserahkan dihadapan kami oleh pak bisli selaku pengelola kebun saat itu, dihadapan Eks ketua apdesi Syafei Bangsawan (kades babusalam) dan Saya selaku wakil sekretaris.pada saat itu kepada saudara yarmanis selaku ketua terpilih pada saat muscab,”tegas Bahren,
“Ya, sangat kita sayangkan,kebun itu dulu dibangun atas iuran para Kades dimasa itu, sehingga mampu membeli kebun untuk dijadikan aset APDESI yang nantinya bisa menghidupkan sekretariat APDESI, pungkas bahren dengan nada kesal,”
Sementara itu, beberapa pengurus APDESI di bawah pimpinan Yarmanis Daulay yang dikonfirmasi terkait kebun APDESI tersebut, semua pada mengelak dan bahkan ada yang mengatakan bahwa masalah itu bukan urusan wartawan, sebut salah seorang pengurus,
Namun setelah diteliti dan di hubungi berbagai pihak,ternyata serah terima jabatan yang ada sementara serah terima aset atau kebun APDESI tidak ada sama sekali,
Yarmanis Daulay yang kini Kepala Desa Rambah Samo Barat saat dihubungi reporter media ini menjawab bahwa kebun apdesi itu ada dan sudah diurus oleh bendahara namun setelah saya mengundurkan diri saya tidak tahu menahu lagi tentang kebun apdesi itu,”Jawab yarmanis.
Ditempat yang sama, Ketua DPC Aliansi Wartawan Indonesia kabupaten Rokan Hulu Riau Sukrial Halomoan Nasution,menyampaikan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini akan menelusuri kejelasan kebun ini bila perlu kita akan buat LAPDUMAS.”pungkas halomoan usai komprensi pers bersama eks pengurus apdesi itu.
“Benar,,,kita akan buat Laporan Dugaan Masyarakat (LAPDUMAS) jika Kuasa sudah diberikan oleh salah seorang Mantan Pengurus APDESI,jelasnya.**(TIM)