ROHUL, lintasbarometer.com
Koperasi sawit perkasa timur yang terletak di wilayah tambusai dan beranggotakan lebih kurang 1555 orang itu lagi lagi menuai polemik yang ahirnya berujung saling gugat ke pengadilan negri pasir pangarayan kabupaten rokan hulu provinsi riau.
S.halomoan nasution salah satu anggota koperasi tersebut sangat menyayangkan kejadian itu karna sejarah berdirinya koperasi tersebut cukup perjuangan para pendahulu kita di tiga desa ini kenapa kita tidak bisa menjaga aset yang sudah ada yang seharusnya membuat hubungan kita semakin harmonis kok malah sebaliknya”ucap halomoan nst.
Tambahnya lagi, saya berharap tiga kepala desa dan didukung para tokoh supaya segera membuat Perpilihan pengurus dimasing masing desa, agar tidak terlalu banyak mengumpulkan masa karna dimasa pandemi corona ini kita harus mengikuti anjuran pemerintah pusat untuk tidak berkumpul namun juga tidak menjadi penghalang kalau kita ikuti protap kesehatan”ujar pria kelahiran 80 an ini.
Lanjut halomoan, jangan kita saling serang karna imbasnya masarakat lihat kejadian sekarang ini sudah beberapa bulan tak gajian sementara kebun kita ada,buah banyak,karyawan ada bahkan korlap aja sampai sembilan orang masak tak ada gaji masarakat kalau menurut saya teknis pengelolaannya yang tidak pas sehingga terkesan para karyawan yang ada dikoperasi kurang mengerti dengan manajemen perkoperasian dan tata cara mengeluarkan produksi hingga penghitungan untung rugi dalam pengambilan keputusan”pungkasnya.
Saya mewakili seluruh anggota memohon kepada tiga kepala desa yang ada supaya segera membuat perpilihan pengurus dan segera membagi tiga bagian sesuai desa masing masing.”harap s.halomoan nst.(Awi)
