PEKANBARU,lintasbarometer.com
Emil, warga Jalan Dagang, Sukajadi Pekanbaru terpaksa harus absen datang ke tempat kerjanya, salah satu swalayan di Jalan Soebrantas, karena adanya penutupan jalan di sejumlah ruas Pekanbaru, termasuk di Jalan Soebrantas tempat ia bekerja, Senin (27/4/2020) pagi ini.
Penutupan jalan tersebut sebagai kebijakan pemerintah dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB hingga 14.00 WIB siang nanti.
“Pagi-pagi udah rame aja informasi kalau ada penutupan jalan, termasuk di Jalan Soebrantas, tempat kerja saya. Saya sempat kebingungan, bagaimana mau pergi kerja,” kata Emil kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu pagi.
Gadis berkerudung ini juga menyampaikan, ia juga sudah menghubungi induk semangnya dan menginformasikan kalau dirinya belum bisa berangkat hingga pukul 10 pagi ini.
“Saya sudah lapor bos. Alhamdulillah bos sudah dapat kabar juga. Kami biasanya buka jam 10. Biasanya jam 9 sudah sampai di toko untuk beres-beres dan persiapan. Saya digantikan kawan lain dulu sepertinya yang tinggal di Panam, setelah jalan buka baru ke toko siang,” ujarnya.
Sementara itu, Eko salah seorang pedagang sayur di Jalan Cipta Karya Pekanbaru mengaku tidak pernah tahu informasi tentang penutupan jalan tersebut.
Menurutnya, pemerintah maupun pihak kepolisian harusnya mensosialisasikan terlebih dahulu secara maksimal, sehingga banyak kepentingan masyarakat yang terganggu.
“Kita semua dukung PSBB di Pekanbaru. Mau jalan ditutup, atau apalah namanya, tidak masalah. Tapi mbok disosialisasikan kepada masyarakat sebelumnya, bukan ujuk-ujuk langsung tutup. Kalau kayak gini kan semua terganggu. Saya mau jemput barang ke pasar untuk jualan bagaimana ini? Terpaksa tunggu siang dulu. Kalau disosialisasikan sebelumnya, saya kan bisa sampaikan juga ke pelanggan,” ujarnya dengan nada kesal. (TP/Lbr)