Gemuruh Gunung Anak Krakatau Belum Reda, Warga Pesisir Banten Panik

Nasional, Umum10433 Dilihat
banner 468x60

BANTEN, lintasbarometer.com

banner 336x280

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi sejak Jumat (10/4) pukul 22.35 WIB. Akibatnya, warga yang ada di sekitar pesisir pantai di Kabupaten Serang dan Pandeglang, Banten, pun panik dan langsung berlarian menjauh dari pantai.

“Saya kebetulan ada di pinggir pantai, ketika melihat semburan Gunung Anak Krakatau, saya langsung lari,” kata warga Kecamatan Sumur, Pandeglang, Rusli Susanto, Sabtu (11/4) dini hari.

Menurut Rusli, warga langsung lari ke dataran yang lebih tinggi karena khawatir dengan tsunami. Pada akhir tahun lalu, musibah tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau sempat melanda Banten dan Lampung.

“Jujur saja, saya masih khawatir kejadian tsunami kembali terulang. Sebagian warga juga terus memantau pergerakan air laut,” ujarnya.

Di tengah kepanikan warga, nelayan yang sedang melaut di perairan Ujung Kulon juga minta dijemput. Setelah dijemput, mereka bergegas ke rumah masing-masing.

Sementara itu, Koordinator Balawista Serang Sahrudin menyebut pihaknya masih memantau kondisi dari Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran. Menurutnya, warga di sekitar pos juga sangat panik.

“Ya, namanya juga masyarakat, pasti panik. Tapi kami sudah mengimbau agar tetap tenang dan waspada,” jelas Sahrudin.

Sahrudin menjelaskan, hingga pukul 02.00 WIB, Gunung Anak Krakatau masih mengalami erupsi. Ia juga meminta warga menjauhi Gunung Anak Krakatau hingga radius 2 kilometer.

“InsyaAllah masih aman, tetapi tetap waspada jangan mendekati Gunung Anak Krakatau di radius 2 kilometer,” pungkasnya. ( Kumparan/ Lbr)

banner 336x280