Lintasbarometer.com
Data dari Johns Hopkins University (JHU) menunjukan jika terdapat 8.476 korban meninggal di Amerika Serikat akibat virus corona (covid-19). New York menjadi penyumbang jumlah korban meninggal terbanyak di AS mencapai 2.254 kasus.
Tingginya angka kematian akibat virus ini membuat otoritas lokal New York memutuskan untuk mengeluarkan permohonan darurat meminta para sukarelawan untuk membantu pemerintah lokal untuk menangani virus corona.
Dilansir AFP, Gubernur New York Andrew Cuomo memperkirakan puncak infeksi corona di wilayahnya akan terjadi pada 4 hingga 14 hari ke depan.
“Sebagian dari saya berharap (saat ini) adalah saat puncak (corona). Namun, ada bagian lain dari diri saya bersyukur, kita belum berada di masa puncak (penyebaran) corona, karena kita memang belum siap (menghadapi itu),” ujar Cuomo, Sabtu (4/4) waktu setempat.
Baca juga : WHO Dukung Semua Orang Gunakan Masker Cegah Penyebaran Covid-19
Ia menyebut, situasi beberapa minggu terakhir membuat dirinya merasa seolah seperti seumur hidupnya. Cuomo tak pernah menyangka pandemi corona akan menjadi tekanan berat bagi dirinya selama memimpin New York.
“Saya pikir kita semua merasakan hal yang sama, tekanan ini, negara ini, keadaan ini – (pengalaman) ini tak pernah terjadi selama hidup saya,” kata dia.
AS sendiri memang saat ini menjadi negara nomor 1 di Dunia yang jumlah tingkat kasus positif coronanya terbanyak, yaitu mencapi 311.301 kasus. Jumlah kasus tersebut lebih banyak dari China, dimana pandemi ini pertama kali muncul. (RRI/ Lbr)