JAKARTA, lintasbarometer.com
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk mengurangi jam operasional terhitung mulai hari ini (23/3).
Pengurangan jam operasioal untuk unit kerja yang berada di zona merah, BRI menetapkan jam layanan kas pukul 09.00 hingga 14.00 waktu setempat dan jam layanan nasabah pada pukul 09.00 hingga 15.00 waktu setempat.
Corporate Secretary BRI Amam Sukriyanto memastikan, penyesuaian jadwal tidak akan mempengaruhi kualitas layanan BRI kepada masyarakat.
Amam pun menuturkan, layanan digital banking BRI seperti BRI Mobile, Internet Banking dan SMS Banking dapat dimanfaatkan masyarakat 24 jam kapanpun dan dimanapun.
Selain itu, melalui jaringan ATM dan CRM yang berjumlah lebih dari 23 ribu unit di seluruh Indonesia dan 424 ribu Agen BRILink yang tersebar di 51.650 desa memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi.
“Sebagai dukungan terhadap program pemerintah yakni work from home (WFH), BRI juga melakukan penyesuaian jam kerja operasional pada unit kerja yang berada di zona merah,” katanya.
Aman menambahkan, masyarakat juga dapat memanfaatkan call center BRI di 14017 atau 1500017 sebagai alternatif layanan BRI. Sebagai strategi untuk menghadapi kondisi sulit saat ini, BRI melalui sistem terpusat di Banking Command Center telah menyiapkan protokol Business Continuity Management.
Dalam hal mengelola operasionalnya, BRI juga telah melakukan pembagian WFH yang porsinya sudah mencapai 70 persen yang dapat bekerja dari rumah. Selain itu, split operation dan alternate site sebagai langkah mitigasi risiko operasional telah dipersiapkan dan diujicobakan.
Untuk meningkatkan proteksi dan perlindungan baik nasabah dan pekerja, BRI juga melakukan pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang yang memasuki Kantor BRI. Upaya ini merupakan tanda kesiapan perusahaan dalam mengelola situasi krisis.
Begitupun dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Mulai hari ini, jam operasional kantor cabang di seluruh Indonesia dikurangi dari awalnya pukul 08.00 hingga pukul 15.00 menjadi pukul pukul 09.00 hingga pukul 15.00.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen perseroan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, nasabah, mitra kerja dan masyarakat umum dari penyebaran virus korona covid-19.
Pada hari ini, kata dia, dari 457 kantor cabang Bank mandiri yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta, sebanyak 183 unit diantaranya akan ditutup sementara. Kemudian, pada Selasa, 24 Maret 2020, jumlah cabang yang akan ditutup sementara operasionalnya bertambah menjadi 287 unit.
“Kantor-kantor cabang yang tersebut, operasionalnya akan dialihkan ke kantor cabang terdekat,” tutupnya.
Rully menambahkan, seiring dengan transformasi digital Bank Mandiri, saat ini nasabah juga dapat melakukan beragam transaksi melalui solusi perbankan digital Bank Mandiri, antara lain Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis maupun Mandiri Cash Management bagi nasabah perusahaan-perusahaan.
Melalui Mandiri Online, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi keuangan. Mulai dari transfer, pembayaran-pembayaran baik itu pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, token PLN, membuka rekening deposito dan transaksi lainnya.
Disebutkan pula, masyarakat saat ini juga sudah dapat memiliki rekening tabungan Bank Mandiri tanpa harus ke kantor cabang, yaitu melalui scan QR atau klik join.bankmandiri.co.id.
Bagi nasabah perusahaan juga dapat melakukan transaksi perbankan menggunakan Mandiri Cash Management, yang meliputi transfer dana maupun virtual account hingga ke sistem payroll. (Adm/ lbr)
sumber: pojoksatu