PEKANBARU ,Ucapan lintasbarometer.com
selamatkita berikan kepada Dr. M. Syafii yang terpilih sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau periode 2019-2024.
Setelah melalui pemilihan secara demokratis yang diadakan pada Sabtu (14/12/2019) di Hotel Ameera, akhirnya PGRI Kabupaten/ Kota se-Provinsi Riau sepakat memilih nama M. Syafii sebagai Ketua PGRI Provinsi Riau dengan perolehan suara 165 mengungguli dua rivalnya, H. Baharuddin yang hanya mendapatkan 136 suara dan Defiwarman 31 suara.
Namun, dengan terpilihnya M.Syafii sebagai Ketua PGRI Provinsi Riau sekaligus juga salah satu Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Riau ini menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga besar PGRI Riau terhadap surat pernyataan bermaterai 6000 yang ditandatangani, berisi 10 komitmen politik, akan dia lakukan apabila terpilih sebagai ketua PGRI Provinsi Riau.
Adapun 10 item tersebut, yaitu:
1. Bersungguh sungguh menjalankan jabatan selama menjadi ketua PGRI Riau periode2019-2024 dan tetap akan menjadi pegawai negeri sipil dan tidak mencalonkan diri menjadi kepala daerah maupun calon legislatif.
2.akan melakukan pemutihan/penghapusan tunggakan iuaran PGRI Kabupaten/Kota yang tertunggak kepada PGRI Riau dan Tunggakan iuran kepada PB PGRI Pusat akan diselesaikan/dibayar oleh PGRI RIAU. Untuk pembayaran iuaran selanjutnya PGRI Kabupaten/Kota tidak lagi menyetorkan ke PGRI Riau dan hanya ke PB PGRI Pusat di Jakarta.
3. PGRI Riau akan bersungguh sungguh melakukan Program-Program PGRI Riau dan akan menyerap/menyalurkan aspirasi guru di Provinsi Riau dengan berkoordinasi dengan PGRI kabupaten/Kota Se- Provinsi Riau.
4. Seluruh kegiatan PGRI Riau akan dilaksanakan di seluruh Kabupaten Kota secara berkalasehingga PGRI Riau akan hadir hingga seluruh Kecamatan Se- Provinsi Riau dengan anggaran Sendiri PGRI Riau Tanpa membebankan PGRI Kabupaten/Kota dan PGRI Riau dalam melaksanakan Program tidak diminta untuk dilayani oleh PGRI Kabupaten/Kota.
5. Membangun dan Melakukan Administrasi organisasi berbasis Teknologi informasi(TT)dengan sistem Internet Networking di seluruh PGRI Kabupaten Kota Se-Riau.
6. Merehab Gedung Guru dan sarana-sarana lain milik PGRI Riau agar dapat dipergunakansebagai mana sermestinya dan peruntukannya
7.Memberdayakan peningkatan sektor program swasta (industry )dalam peningkatan kualitas guru dan Tenaga Pendidik di Provinsi Riau.
8. Membangun kebersamaan bersama Program Pemerintah Daerah Provinsi Riau serta mengambil peranan mewujudkan pendidikan Riau yang bermutu.
9.Memperjuangkan Program Beasiswa bagi guru S2 dan S3 baik dari Pemda maupun dari sektor swasta NUPTK dan BPJS Ketenagakerjaan bagi guru non PNS.
10. Membangun jaringan guru internasional agar guru dapat melakukan pelatihan ke luar negeri skala Internasional.
Dari 10 komitmen tersebut, Riausmart tertarik mengulas poin nomor dua yang merupakan persoalan di banyak organisasi profesi, yaitu keuangan.
Saat dikonfirmasi kepada Maswadi, Bendahara PGRI Provinsi Riau periode 2014-2019 mengatakan tunggakan 12 PGRI Kabupaten/Kota kepada PGRI Provinsi Riau lebih kurang sebesar 1,5 Milyar, Sedangkan tunggakan ke Pengurus Besar PGRI pusat sebesar 1,2 Milyar Sehingga apabila ditotalkan menjadi 2,7 Milyar.
Diwaktu yang berbeda, saat dikonfirmasi kepada ketua PGRI Provinsi Riau terpilih, Syafii mengucapkan terima kasih kepada seluruh Ketua PGRI Kabupaten/Kota yang telah mempercayakannya untuk memimpin PGRI Provinsi 5 tahun mendatang.
“Tentunya saya berterima kasih, dan kita juga akan memperkuat sinergitas PGRI Riau sebagai mitra sinergitas Pemerintah,” katanya
Ketika awak media mempertanyakan tentang bagaimana langkah-langkah Syafii dalam memenuhi surat pernyataan khusus butir nomor 2. Syafii mengelak untuk menerangkan hal tersebut.
“Kalau itu tanyanya sama bendahara aja ya, sesuai dengan Tupoksi masing-masing,”Lanjutnya. (h.nst)