PEKANBARU, lintasbarometer.com
Bertempat di gedung Tengku Maharatu, Siak Sri Indrapura pada Jumat (6/12/2019) sore, dilaksanakan acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) XVI Pemuda Muhammadiyah Riau. Musywil akan memilih ketua baru dan unsur pimpinan harian tingkat pimpinan wilayah.
Hadir dalam pembukaan itu ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto SH MH (Cak Nanto), Gubernur Riau yang diwakili Kepala Biro Kesra Masrul Kasmy MSi, Komisioner KPU Riau Nugroho Notosusanto Bupati Siak Alfedri MSi, Polres Siak undangan OKP di kabupaten Siak dan tamu undangan lainnya.
Sementara dari unsur Muhammadiyah hadir Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Saidul Amin MA bersama jajaran, PW Aisyiyah Riau, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Jon Hendri Hasan dan jajaran, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Riau, PD Muhammad dan Aisyiyah, Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Siak Alwis SSosI MA dan jajaran selaku tuan rumah, PD Pemuda Muhammadiyah 11 kabupaten kota lainnya bersama jajaran yang menjadi peserta dalam rangkaian kegiatan.
Dalam sambutannya ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto SH MH mengatakan bahwa musywil adalah proses demokrasi, ajang adu gagasan dan pemikiran. Ketika pelaksanaan Musywil ini selesai, para kandidat dapat saling menguatkan.
“Pemuda muhammadiyah adalah organisasi untuk menampung semua potensi-potensi untuk melakukan kebaikan. Justru itu, momen ini hendaknya dijadikan ajang silaturrahmi,” ujarnya meingatkan.
Di akhir sambutannya Cak Nanto menyampaikan harapan agar ke depan pemuda muhammadiyah melahirkan banyak kader yang mampu menciptaan lapangan kerja, mumpuni berwirausaha mampu melahirkan pemimpin-pemimpin berkemajuan baik untuk tingkat daerah maupun nasional.
Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Jon Hendri Hasan mengatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah memiliki tiga peran yg strategis yaitu sebagai kader persyarikatan, kader umat serta kader bangsa.
“Saya berharap Pemuda Muhammadiyah mampu memposisikan diri sebagai kader persyarikatan dengan mengisi posisi pimpinan baik ranting, cabang, daerah hingga wilayah. Sebagai kader umat dapat mengisi posisi keumatan dan sebagai kader bangsa dengan ikut serta dalam kontestasi pemilihan kepala daerah baik lembaga eksekutif maupun legislatif,” ujarnya.
Jon kemudian menekankan bahwa pemuda Muhammadiyah menjadi pemuda Pendakwah, Pembelajar dan Pengusaha.
“Kita harus bisa menjadi pemuda pendakwah yaitu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Pembelajar menjadi pioneer literasi dan terus belajar baik secara formal dan non formal. Pemuda pengusaha bagaimana dapat melahirkan pengusaha-pengusaha muda di muhammadiyah, sehingga menjadi pemuda mandiri” tutup Jon.
Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Saidul Amin MA mengharapkan agar para kader pemuda Muhammadiyah dapat mengedepankan aspek spiritualitas, intelektualitas, serta mandiri secara ekonomi. Harapan berikutnya dapat bersinergi dengan pemerintah di daerahnya masing-masing.
“Saya berharap pemuda Muhammadiyah dapat mengedepankan aspek spiritualitas dan intelektualitas dengan berpedoman pada al-Quran dan Sunah sebagaimana bait syair dalam mars pemuda Muhammadiyah,” kata Dia.
Sementara Ketua Panitia Pelakaana Tri Wahono SIKom mengatakan bahwa rangkaian kegiatan musyawarah berlangsung selama empat hari pada 5-8 Desember 2019.
Peserta musyawah yang mengikuti rangkaian kegiatan berjumlah tiga ratusan peserta dari dua belas PD Pemuda Muhammadiyah Kabupaten dan kota di provinsi Riau dan keseluruhannya sudah melakukan registrasi. “Alhamdulillah 300 pesera sudah melakukan registrsi” ujarnya. (P2R/Red)