ROHIL, lintasbarometer.com
Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau mulai menerapkan new normal. Rohil merupakan satu dari 9 kabupaten di Riau yang dipercaya menerapkan new normal di tengah pandemi Covid-19. Namun demikian, protokol kesehatan yang sudah ditetapkan seperti jaga jarak 1 meter, pakai masker dan cuci tangan harus tetap dilakukan.
“Masjid dan musholla akan kita buka kembali. Artinya, masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas salat seperti biasa,” kata Bupati Suyatno kepada wartawan usai memimpin rapat persiapan New Normal di gedung serbaguna, Minggu (31/5/2020).
Dijelaskan, berdasarkan pernyataan Tim Gugus Tugas Pusat, di Indonesia ada 142 Kabupaten/Kota yang merupakan zona hijau atau belum terpapar Corona. Untuk Riau ada tiga daerah, yakni Kuantan Singingi, Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
Keputusan penerapan new normal diambil berdasarkan pembicaraan dirinya dengan Gubernur Syamsuar saat kunjungan kerja ke Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Sabtu kemarin.
Meskipun sudah normal, Suyatno mengingatkan masyarakat tidak bersalaman serta tidak menyentuh teman-teman lainnya. Kepada pedagang diberikan waktu sampai jam 10 malam agar tidak berjualan lagi, baik itu kedai kopi atau pedagang lainnya.
“Untuk kedai kopi, biasanya 20 meja yang dibentangkan sekarang hanya boleh 10 meja. Silakan saja kursi dan meja diletakkan, termasuk pedagang makanan. Kedai yang ramai dikurangi sampai akhir bulan Juni ini,” ujar orang nomor satu di Negeri Seribu Kubah ini.
Ditambahkan, ditunjuknya Rokan Hilir sebagai “Pilot Project” new normal diharapkan seluruh masyarakat dapat mengikuti protokol kesehatan saat beraktifitas diluar rumah untuk dapat menggunakan masker karena kesadaran masyarakat sangat penting.
“Jangan sekali kali menyentuh tangan orang lain. Cukup bersalaman dari jauh saja itu harus menjadi kebiasaan. Memang untuk mendisiplinkan masyarakat ini berat, tapi kita harus memberikan pemahaman-pemahaman karena bahaya Covid ini,” terangnya.
Bupati Suyatno mengimbau masyarakat waspada dengan orang luar Rokan Hilir atau mereka yang datang dari zona merah. “Kita bukan menuduh orang bawa virus, tapi ini bentuk kewaspadaan dan mengantisupasi terhadap diri kita sendiri agar terhindar dari wabah Virus Corona ini,” imbuhnya. (Fr/ Lbr)