Pasien Terinfeksi Covid-19 di Singapura Tembus 10.000 Kasus, 11 Meninggal Dunia, 2 Diantaranya WNI

Internasinoal, Umum2102 Dilihat
banner 468x60

SINGAPURA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Rabu, (22/04/2020) siang, jumlah pasien terpapar virus Corona di Singapura tembus 10.000 kasus.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) merilis 1.016 pasien baru yang terjangkit virus Covid-19. Tambahan ini menjadikan total pasien yang terinfeksi sebanyak 10.141 orang.

Lonjakan ini sangat luar biasa karena Rabu minggu lalu, hanya tercatat 3.699 kasus infeksi virus Corona di Singapura.

11 pasien telah meninggal dunia termasuk 2 Warga Negara Indonesia (WNI).

Singapura menjadi negara ke-28 di dunia yang kasus infeksi virus Coronanya melewati angka 10.000. Saat ini Singapura berada di urutan ke-28 negara dengan jumlah pasien tertinggi Covid-19.

Negeri “Singa” ini juga menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi infeksi virus Corona di Asia Tenggara, jauh di atas Indonesia dan Filipina yang masing-masing mencatatkan 7.135 dan 6.199 kasus.

Data hari ini menerangkan dari 1.016 pasien, hanya 15 adalah warga Singapura dan Permanent Resident.

Sisanya sama seperti hari-hari sebelumnya adalah pekerja asing mayoritas berasal dari sektor konstruksi yang tinggal di asrama.

Ini adalah hari ketiga secara berturut-turut jumlah pasien harian menembus tiga digit sejak kasus pertama virus dari Wuhan ini terdeteksi di Singapura pada 23 Januari.

1.426 kasus yang merupakan rekor jumlah kasus harian tertinggi dilaporkan Senin lalu (20/04/2020). Kemarin Selasa mencatatkan 1.111 pasien baru.

Pemerintah Singapura telah memutuskan memperpanjang lockdown parsial atau circuit breaker dari semula 4 May menjadi 1 Juni. Status lockdown parsial ini diterapkan sejak 7 April.

Pengetatan juga dilakukan terhadap usaha-usaha esensial yang masih diizinkan beroperasi.

Bisnis yang terpaksa harus menghentikan operasinya adalah salon, tukang pangkas rambut, toko kue, penjual bubble tea, kafe penjual kopi, dll.

Negeri “Merlion” juga memerintahkan agar seluruh pekerja asing berjumlah sekitar 200.000 yang tinggal di asrama dikarantina total. Mereka akan berhenti bekerja sementara waktu hingga keadaan stabil.

Pemerintah akan melakukan penyesuaian lebih lanjut dan mempertimbangkan pelonggaran beberapa kebijakan setelah 1 Juni.

Diharapkan perpanjangan ini dapat menurunkan angka infeksi komunal di masyarakat dan juga memutus rantai penyebaran Covid-19 di antara pekerja asing di asrama. (TB/ Lbr)

banner 336x280