ODP Di Bengklis Terus Bertambah

banner 468x60

BENGKALIS, lintasbarometer.com.

banner 336x280

Dibandingkan Kamis kemarin, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 yang tercatat di Kabupaten Bengkalis hingga pukul 18.00 WIB, Jumat, 17 April 2020, bertambah 131 orang atau 3,05 persen.

“Kemarin jumlahnya hanya 4.294 ODP. Sampai pukul 18.00 WIB petang tadi menjadi 4.425 orang” jelas Johan yang juga salah seorang juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis, beberapa saat lalu.

Dikatakannya, angka-angka tersebut dikutip dari data resmi yang dirilis Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis.

Jika dikelompokan berdasarkan wilayah Gerbang Pembangunan, katanya, tertinggi di Gerbang Permata (Bathin Solapan, Mandau, Pinggir, dan Talang Muandau).

Di 4 kecamatan tersebut, menurutnya, ODP bertambah 56 orang atau 42,75 persen.

“Tertinggi di Mandau, sebanyak 28 orang atau 50,00 persen dari total penambahan ODP di Gerbang Pertama. Untuk kabupaten Bengkalis, Mandau menyumbang penambahan ODP sebesar 10,26 persen” rincinya.

Penambahan ODP tertinggi kedua di wilayah Gerbang Laksamana (Bukit Batu, Bandar Laksamana, dan Siak Kecil).

Di 3 kecamatan ini, papar Johan, ODP bertambah 48 orang atau 36,64 persen dari 131 penambahan secara kabupaten.

“Di Gerbang Laksamana ini, penambahan ODP tertinggi di Siak Kecil. Sebanyak 33 orang 68,75 persen. Siak Kecil juga penyumbang ODP terbesar dibandingkan kemarin secara kabupaten, yakni 18,23 persen” terang Johan.

Johan menjelaskan, sesuai data yang disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Djoko Edy Imhar melalui Sekretaris H Zul Asri, hari ini tidak ada penumpang luar negeri dari negara terjangkit Covid-19, Malaysia, yang turun melalui Bandar Sri Laksamana (BSL) Bengkalis.

Karena itu, kata Johan, hanya ada dua kemungkinan penyebab terjadinya penambahan 131 ODP tersebut.

“Karena mereka bepergian ke daerah transmisi lokal (daerah terjangkit seperti Kota Pekanbaru, dan karena kontak erat atau kontak langsung. Dikaitkan dengan imbauan pemerintah, hal itu terjadi karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap imbauan dimaksud” ujarnya.

Johan mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kepatuhan terhadap berbagai imbauan yang disampaikan pemerintah maupun pemangku kepentingan terkait lainnya. Misalnya masih suka membuat kerumunan atau keluar rumah tidak menggunakan masker.

“Sesuai hasil evaluasi pasca terbentuknya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebulan lalu yang dilaksanakan siang tadi, kepatuhan masyarakat kita disinyalir masih rendah,” papar Johan.

Dan, masih mengutip hasil rapat evaluasi tesebut, masyarakat yang masih banyak cuai itu justru di kawasan yang relatif maju, warganya berpendidikan tinggi dan melek informasi yang lebih baik.

“Seperti di Kecamatan Bengkalis, Bukit Batu dan Mandau. Kita berharap kesadaran masyarakat kita ke depan semakin baik. Kalau media sosialisasi rasanya sudah tidak kurang lagi. Bahkan sampai ke ceruk-ceruk kampung” terang Johan, seraya mengatakan penambahan ODP di Rupat tidak ada alias 0,00 persen.

Sementera untuk data Pasien Dalam Pengawasan (PDP), mantan Kabag Humas Sekretariat daerah Bengkalis ini tidak ada perubahan dibandingkan kemarin. (D.kom/J)

banner 336x280