PEKANBARU, lintasbarometer.com
Ribuan personel Polda Riau resmi diturunkan untuk melaksanakan Operasi Kontinjensi Aman Nusa II Penanganan Covid-19 Muara Takus 2020. Sejumlah armada milik Polda Riau juga diterjunkan untuk membantu melakukan operasi tersebut.
Selain itu, Polda Riau juga menyiapkan berbagai peralatan canggih yang dapat digunakan untuk membantu penanganan covid-19. Salah satunya adalah drone. Alat ini dilengkapi dengan speaker, yang nantinya dapat digunakan untuk memberikan imbauan ke pemukiman warga, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk yang sulit dijangkau menggunakan mobil patroli.
“Terkait dengan penggunaan peralatan yang kita miliki, ada drone. Drone ini sudah kita operasionalkan di area publik, pertama untuk memberikan himbauan kepada masyarakat. Ini kita harapkan bisa menjangkau lebih luas daripada kita harus menggunakan mobil karena tempat-tempat yang sempit di mana masyarakat perlu juga mengetahui apa yang harus dia lakukan,” kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, di Mako Brimob Polda Riau, Ahad (22/3).
Dengan sosialisasi dan imbauan tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. ‘Imbauan ini kita harapkan bisa menjadi pegangan bagi masyarakat, bagi orang tua agar kemudian mematuhi imbauan dari pemerintah. Ini untuk sama-sama kita menjaga, supaya covid-19 ini tidak menyebar dan bisa kita putus rantai penyebarannya,” tambahnya.
Selain itu, kata Agung, drone tersebut juga dilengkapi dengan alat pendeteksi suhu tubuh. Sehingga dapat mempermudah satgas dalam mencari masyarakat yang terindikasi terinfeksi covid-19.
“Drone ini kita gunakan untuk memantau masyarakat, untuk melihat suhu tubuhnya. Kita bisa mengetahui suhu tubuh masyarakat dengan memantaunya menggunakan drone dari udara. Ini dapat digunakan dalam upaya kita mengidentifikasi masyarakat,” kata Agung.
Agung mengatakan, apabila ditemukan masyarakat dengan suhu tubuh lebih dari 37 derajat celsius, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kita mengambil langkah-langkah. Bagi yang masih aman, suhu tubuh di bawah 37 derajat celsius tentu kita tidak perlu melakukannya. Tapi bila ditemukan suhu tubuh di atas 37 derajat celsius, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk langkah identifikasi lebih dalam lagi. Nanti kita bersama dengan gugus tugas akan lebih mendalami dan kemudian tertentu diikuti dengan tindakan tindakan penanganannya,” terangnya. (II / lbr)