TELUK KUANTAN, lintasbarometer.com
Karet merupakan salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sejak dulu. Sehingga Kabupaten Kuansing menjadi salah satu daerah penghasil karet terbesar di Provinsi Riau.
Namun sejak 8 tahun terakhir, harga jual karet di tingkat petani tidak kunjung membaik. Untuk itu Pemkab Kuansing terus melakukan upaya meningkatkan pendapatan petani karet. Baik dari segi kualitas maupun harga jualnya.
Berbagai langkah sudah dilakukan Pemkab Kuansing. Seperti yang dilakukan di beberapa kecamatan yaitu dengan cara melelang karet bersih petani melalui gabungan kelompok tani yang ada.
Pola ini cukup berhasil dilakukan, sebab bisa menaikkan harga jual karet dibandingkan petani menjual kepada pedagang pengumpul.
Selain memperhatikan nilai jual karet petani, kedepannya Pemkab Kuansing, juga berencana memperhatikan kualitas karet bagi petani dengan memberikan bantuan pupuk.
Hal ini disampaikan Bupati Kuansing, Mursini, saat membuka Musrenbang tingkat Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD), Selasa (11/2/2020).
“Sekarang di Teluk Kuantan sudah ada pasar lelang karet yang mampu menaikkan harga jual karet ,” jelas Bupati seraya mengharapkan kepada petani yang belum memiliki kelompok tani segera membentuk kelompok dan bergabung ke dalam pasar lelang karet tersebut.
Karena itu, kedepannya akan di buat titik-titik lelang karet di tiap Kecamatan, tidak hanya terfokus di ibu kota Teluk Kuantan saja, sehingga peningkatan harga karet melalui sistim lelang ini dampaknya dapat dirasakan semua petani di Kuansing.
Kemudian langkah kedua kata Bupati, Pemkab akan berupaya memberikan bantuan pupuk. Bagi petani yang memiliki luas lahan karet di bawah 2 Ha juga melalui kelompok tani.
Selanjutnya, kepada seluruh Kades, Bupati juga mengimbau, supaya mendukung program tersebut, yakni melalui dana Desa untuk pembelian pupuk ini, sebab itu menurutnya diperbolehkan. (Disk/yan)