Sumatera Utara Berpotensi Kehilangan Rp 5,2 Miliar Akibat Virus Corona

Nasional, Wisata205 Dilihat
banner 468x60

MEDAN,lintasbarometer.com

banner 336x280

Sumatera Utara dinilai berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp 5,2 miliar setiap bulan dari sektor pariwisata akibat merebaknya virus corona. Khususnya setelah pemerintah China melarang warganya bepergian.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan, pariwisata sangat terdampak oleh penyebaran virus Corona.

“Dengan merebaknya virus ini, banyak wisatawan yang membatalkan atau menunda perjalanan mereka,” katanya, Kamis (30/1/2020).

Ia mengatakan, Sumatera Utara merupakan salah satu tujuan bagi wisatawan asal China, selain Malaysia dan Singapura. Untuk itu, jumlah wisatawan dari Cina ke Sumut cukup tinggi.

“Rata-rata wisatawan China ke Sumut tiap bulan antara 600 hingga 900 orang. Sementara, rata-rata kunjungan pada Desember dalam tiga tahun terakhir mencapai 679 orang,” ujarnya.

Hal itu jika diasumsikan setiap wisatawan asal China menghabiskan Rp7,8 juta, maka potensi kehilangan pendapatan dari wisatawan asal China mencapai Rp5,2 miliar per bulan.

Ia mengaku, jika virus ini berlanjut hingga empat bulan sejak Desember 2019, maka potensi kerugian yang dialami mencapai Rp 18,9 miliar.

Sebab, katanya, biasanya pada akhir tahun dan diikuti oleh perayaan Imlek, wisatawan asal China banyak melancong ke beberapa belahan dunia termasuk di Sumut.

Dalam empat bulan itu, katanya, wisatawan asal China yang masuk ke Sumut nyaris mencapai angka 2.500 orang.

Data terakhir yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan China yang masuk ke Sumut sepanjang Januari hingga November 2019 mencapai7.909 orang. Angka ini turun 1,09% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Wisatawan asal Malaysia dan Singapura merupakan yang tertinggi, 124.634 orang dan 16.779 orang. Sedangkan wisatawan asal China menempati urutan ketiga terbanyak yang masuk ke Sumut.

Kemungkinan besar angka kunjungan wisman dari Malaysia dan Singapura juga bakal menurun karena dua negara itu juga telah dilaporkan terdapat kasus corona. (Kumparan/lbr)

banner 336x280