Mahfud MD: Haram Hukumnya Tiru Sistem Pemerintahan Nabi Muhammad

Nasional, Politik9557 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamangan Mahfud MD menegaskan bahwa meniru sistem pemerintahan Nabi Muhammad SAW haram hukumnya. Ia menegaskan hal itu pada Diskusi Panel Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia bertema di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1).

Menurut Mahfud, pemerintahan Nabi Muhammad menggunakan sistem legislatif, eksekutif dan yudikatif. Semua peran itu berada dalam diri Nabi Muhammad SAW sendiri. Nabi berhak dan boleh memerankan ketiga-tiganya karena dia dibimbing langsung oleh Allah SWT.

Menteri Pertahanan pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mempertanyakan adakah umat Islam yang bisa memerankan ketiga-tiganya seperti Nabi Muhammad. Lalu Mahfud MD menegaskan bahwa umat Islam tidak mungkin lagi ada yang menyamainya. Oleh karena itulah, menurut dia, haram hukumnya meniru pemerintahan Nabi Muhammad.

Lalu Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini menawarkan konsep negara islami, bukan negara Islam. Di dalam negara islami, yang ditekankan adalah nilai-nilai Islam dipraktikkan oleh pemerintah dan masyarakatnya. Sementara bentuknya bermacam-macam seperti Malaysia berbetuk kerajaan dan Indonesia republik.

“Kita tak perlu negara Islam, tapi negara islami,” katanya. Negara di dalam negara islami penduduknya taat hukum, tepat waktu, dan sifat-sifat lainnya yang diajarkan ajaran Islam.

“New Zealand islami itu, Jepang islami,” katanya lagi. “Keduanya, Malaysia dan Indonesia ingin mebangun masyarakat islami, tapi bukan teokrasi islam,” jelasnya.

Menurut dia apa yang dilakukan negara-negara Islam dengan bentuk negara berbeda-beda tidak melanggar ajaran Islam sebab di dalam Al-Qur’an tak menetapkan sama sekali bentuk negara yang harus dijalankan. Apa yang dilakukan di Indonesia dan Malaysia sama-sama benarnya.

Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu, yang menjadi pembicara sebelumnya, juga berpendapat sama. Ia menyebut penduduk negara Jepang itu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam seperti disiplin, tetap waktu, amanah, serta sifat-sifat positif lainnya.

Sehingga, kata dia, jika penduduk negara Jepang mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka adalah penduduk Muslim terbaik di dunia. (*)

sumber : nu.or.id

banner 336x280