BMKG: Energi Tersimpan di Gempa Megathrust Nias-Simeulue 8,7 M

Nasional, Umum8305 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo yang mengguncang Pulau Simeulue, Aceh, pada 7 Januari 2020, berasal dari segmen megathrust. Segmen itu, Nias-Simeulue, aktif dan diyakini memiliki potensi energi yang bisa terlepas hingga 8,7 dalam skala Magnitudo.

Penjelasan itu disampaikan Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. “Potensi untuk terjadi gempa kuat memang sangat besar di wilayah ini,” katanya di Jakarta, Rabu 8 Januari 2019.

Daryono menjelaskan, dari catatan BMKG, gempa kuat yang bersumber dari zona megathrust segmen Nias sudah terjadi beberapa kali. Daryono menyebut mulai dari gempa Simeulue 4 Januari 1907 bermagnitudo 7,6 yang memicu tsunami dan menelan korban jiwa lebih 400 orang meninggal adalah satu di antaranya.

Gempa kuat lainnya dari segmen yang sama adalah pada 2 November 2002 dengan magnitudo 7,2 dan mengakibatkan puluhan orang luka-luka. Pun dengan gempa pada 20 Februari 2008 dengan magnitudo 7,3 hingga menimbulkan kerusakan dan menelan korban jiwa empat orang meninggal.

Daryono menjelaskan, episentrum gempa pada 7 Januari 2010 berada di lokasi yang hampir sama dengan gempa pada 1907. Gempa dan tsunami lebih dari seabad lalu itu yang melahirkan istilah lokal “smong” dan kini menjadi kearifan lokal. “Termasuk menyelamatkan masyarakat Simeulue dari tsunami 2004 lalu,” kata Daryono.

Berdasarkan peta guncangan BMKG, gempa pada 7 Januari lalu menjalar dan dirasa hingga Medan, Sumatera Utara. Untuk wilayah Simeulue bagian selatan berpotensi mencapai skala intensitas V-VI MMI, sehingga diperkirakan dapat terjadi kerusakan.

“Setidaknya ada delapan kantor pemerintahan dan beberapa rumah warga di Kabupaten Simeulue mengalami kerusakan ringan akibat guncangan gempa,” kata Daryono. (*)

sumber : Tempo

banner 336x280