Antisipasi Kelangkaan, Gubri Kumpulkan Produsen Minyak Goreng

Pekanbaru12831 Dilihat
banner 468x60

PEKANBARU, lintasbarometer.com

banner 336x280

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengumpulkan produsen minyak goreng yang ada di Riau, Kamis (10/2/2022) di kediaman dinas Gubernur, jalan Diponegoro Pekanbaru.

Dalam kesempatan itu, Gubri Syamsuar meminta kepada produsen minyak goreng untuk membantu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan bisa memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku usaha kecil yang sangat membutuhkan minyak goreng.

“Pelaku usaha kecil ini harus dibantu melalui berbagai dukungan, agar usaha mereka bisa tetap berjalan. Sehingga bisa tetap mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

Untuk mendukung pemerintah, kata Gubri, bahwa produsen minyak goreng di Riau telah melakukan operasi pasar di Kota Dumai, Mandau Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kampar. Diharapkan ke depan operasi pasar dapat dilakukan di kabupaten/kota lainnya.

“Memang ada juga perusahaan minyak goreng yang sudah bekerja sama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar. Ini dalam rangka meringankan beban masyarakat kita yang terdampak, karena adanya kenaikan harga minyak goreng,” katanya.

Lebih lanjut Gubri menjelaskan, bahwa berdasarkan laporan produsen tidak ada pengurangan stok minyak goreng di Riau. Namun, permintaan minyak goreng sangat tinggi.

“Sebenarnya stok minyak goreng tidak ada yang dikurangi. Tapi permintaan saat ini sangat tinggi sekali. Jadi kalau permintaan normal seperti biasanya, maka tidak ada kekurangan. Namun karena tidak ada sedikit pun pengusaha mengurangi produksi yang ada disini,” jelasnya.

Meski masih terlihat adanya kelangkaan, sebut Gubri, bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan pemerintah, berkaitan dengan minyak goreng untuk masyarakat, sudah berjalan dengan baik.

“Minyak goreng terlihat langka, karena setiap penjualan minyak goreng selalu kehabisan dan itu diakibatkan ada masyarakat yang membeli melebihi dari kebutuhannya,” sebutnya.

Untuk itu tentunya perlu ada pendisiplinan atau upaya untuk mengatasi panic buying atau pembelian secara berlebihan, dan penimbunan suatu barang karena didasari rasa panik dan takut yang berlebihan.

Gubri berharap kepada masyarakat agar membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Karena ketersediaan minyak goreng tetap ada. Sehingga tidak perlu panik.

“Minyak ini ketersediaanya tetap ada. Karena tidak ada sedikit pun pelaku usaha di Riau yang mengurangi stok ketersediaan produksi minyak goreng. Kalau ada kelangkaan, itu terjadi karena adanya warga kita yang membeli minyak goreng melebihi dan pada akhirnya berpengaruh kepada yang lain,” tegasnya.

Untuk itu, Gubri berharap tidak terjadi indikasi spekulan yang memanfaatkan situasi, dengan cara membeli minyak goreng dan kemudian mencari keuntungan sendiri.

“Kami harapkan di Riau tidak ada yang melakukan hal itu, karena kita punya Satgas Pangan. Di dalamnya juga ada polisi dan sebagainya untuk mengawasi dan memonitor arus barang di Riau,” tutupnya.

Hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau, M Taufiq OH dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli. (Clh/lbr)

banner 336x280