Banjir Melanda Beberpa Desa Di wilayah Kec Pekaitan Kab Rohil

Rokan Hilir12028 Dilihat
banner 468x60


ROHIL, lintasbarometer.com

Banjir melanda beberapa Desa di wilayah Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir disebabkan tingginya curah hujan dalam minggu terakhir ditambah lagi naiknya air pasang dari laut melalui sungai Rokan mengakibatkan beberapa ruas jalan dan rumah warga digenangi air.

banner 336x280

Hasil pantauan dilapangan,  jalan lintas pesisir didepan kantor Camat Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil ) tergenang air sampai sebetis orang dewasa. Selain itu terlihat juga beberapa rumah warga Kepenghuluan Pedamaran sudah tergenang air.

Salah seorang warga Kepenghuluan Pedamaran Kecamatan Pekaitan, berinisial Sudiono ( 47) saat diwawancarai wartawan mengeluhkan kondisi jalan saat ini yang hancur hingga masyarakat kesulitan untuk mengeluarkan hasil produksi kebun sawitnya sehingga menyebabkan turunnya harga sawit di Pedamaran.

Keluhan terkait tidak stabilnya hasil buah sawit di jelaskan Sudiono dimulai dari terhambatnya akses jembatan Pedamaran II yang menjadi akses vital perekonomian dan kehidupan masyarakat Kecamatan Pekaitan mengalami patah tiang penyangga nya dikarenakan tertabrak ponton pembawa material sehingga mobil pengangkut sawit tak bisa lewat jambatan dan diperparah dengan kondisi banjir sehingga jalan alternatif di Kepenghuluan Karya Mulyo Sari rusak parah dan terputus.

Saat ini masyarakat Pedamaran dan sekitarnya sulit untuk mengeluarkan hasil produksi sawitnya karena akses jembatan Pedamaran II tak bisa dilalui cold diesel maupun eltor bermuatan sawit ditambah lagi masalah banjir yang mengakibatkan jalan alternatif rusak parah dan terputus sehingga harga buah sawit jadi turun dari harga normal, kata Sudiono.

 Namun sangat disayangkan peraturan agar lewat jembatan tidak dilalui mobil bermuatan di atas 5 ton seperti nya hanya berlaku pada masyarakat Kecamatan Pekaitan saja, khususnya pengangkutan sawit, tapi orang dari luar yang bawa material bangunan seperti pasir, batu, semen dan kayu dalam satu bulan ini bebas setiap hari tanpa penjagaan pihak terkait, keluh Sudiono.

Kami masyarakat Pedamaran  Kecamatan Pekaitan minta berlaku adil saja, jika bawa sawit tak bisa pakai eltor dibawah 5 ton, ya mobil roda empat lainnya dari luar juga tak boleh bawa muatan. Baru mau merasakan harga buah sawit naik, malah dapat musibah jembatan dan banjir. Jika dihitung hasil produksi kebun masyarakat Pedamaran saja per hari 100 ton dikalikan 100 rupiah per kilogram penurunan harganya, sudah 10 juta per hari kerugian masyarakat, sebulan sudah 300 juta, ucapnya kesal.

Camat Pekaitan Taryono SE saat dikonfirmasi terkait kondisi banjir di Kecamatan Pekaitan serta kondisi jembatan Pedamaran II saat ini mengatakan bahwa beberapa desa atau Kepenghuluan di Pekaitan mengalami banjir Akibat tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir ditambah air pasang Keling yang naik kepermukaan.

Memang benar ada beberapa Kepenghuluan yang terkena banjir, diantaranya Pedamaran, Sungai Besar, Suak Air Hitam, Kubu Satu dan KMS, semua itu  disebabkan curah hujan yang tinggi disertai naiknya pasang Keling, sebut Taryono, SE.

Lanjutnya, saat ini jalan lintas pesisir didepan kantor Camat masih tergenang air namun sudah mulai surut airnya. Dan terkait akses pruduksi kebun masyarakat masih menggunakan jalan alternatif yang melintasi Kepenghuluan Karya Mulyo Sari yang kondisinya rusak berat, sementara melalui jembatan Pedamaran II belum dibenarkan kendaraan roda empat membawa muatan dan saat ini jembatan masih dalam proses pendeteksian melalui satelit oleh pihak konsultan , terang Taryono.SE.

Taryono berharap agar permasalahan jembatan Pedamaran dapat segera selesai perbaikannya, karena  masyarakat sudah banyak mengalami kerugian. Diharapkan agar pihak terkait dapat aktif dalam mengawasi kondisi jembatan Pedamaran II agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial bagi warga sekitar karena masuknya kenderaan dari luar dengan membawa muatan bisa lolos dari pengawasan.

Editor. :. Edisupriadi.

banner 336x280