PEKANBARU, lintasbarometer.com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berharap peralihan pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina bisa meningkatkan produksi minyak dan gas (Migas).
Harapan itu disampaikan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat dikonfirmasiAwak media soal peralihan Blok Rokan ke Pertamina, Jumat (13/8/2021) di Pekanbaru.
“Kita harapkan peralihan Blok Rokan ke Pertamina adanya peningkatan produksi migas. Minimal mempertahankan produksi yang ditinggalkan Chevron,” katanya.
Selain itu, Gubri juga dengan Blok Rokan dikelola Pertamina bisa meningkatkan pendapatan asli daerah, karena dalam pengelolaan Blok Rokan ini nanti pemerintah daerah ada menerima PI 10 Persen.
“Saya juga sudah sampaikan ke Pak Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke Riau kemarin, agar BUMD kita di Riau ini menjadi mitra Pertamina,” ujarnya.
“Alhamdulillah kemarin disambut baik oleh pak Menteri. Bahkan beliau mengatakan, kalau Pertamina ini bukan menara gading, tapi BUMN ingin bermitra dengan BUMD. Karena itu kita siap mensuppot agar ke depan pendapatan kita semakin besar,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Gubri, Pertamina juga berkomitmen akan memberdayakan perusahan-perusahaan di daerah ini, yang selama ini menjadi mitra dari Chevron.
“Itu disampaikan langsung ibu Dirut Pertamina kepada saya. Artinya apa yang selama ini dikhawatirkan dunia usaha/vendor, mudah-mudahan tidak terjadi di Riau,” sebutnya.
Disinggung BUMD Riau mana yang akan didorong mengelola PI 10 Persen, Gubri menyatakan belum ada, karena semua ada prosesnya.
“Untuk BUMD bisa mengelola PI 10 Persen itu ada prosesnya, pertama harus dilakukan kajian terhadap pelamparan migas ini. Sehingga kita tahu berapa pelamparan dan berapa produksi di masing-masing daerah. Kalau daerah besar, maka pula penerimaannya. Nanti kita musyawarahkan dengan bupati yang wilayahnya masuk Blok Rokan,” cakapnya. (Clh/ lbr)
