Satgas Jelaskan Varian Baru Covid-19 dan Lonjakan Kasus Tak Berkaitan Langsung

Nasional5248 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan beredarnya varian baru Covid-19 di Indonesia tak berdampak langsung pada kenaikan kasus. Wiku mengatakan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini dampak dari aktivitas masyarakat selama libur panjang Idul Fitri 2021.

“Penelitiannya tentang itu belum bisa membuktikan adanya hubungan langsung peningkatan kasus karena varian baru,” kata Wiku dalam keterangan pers, Jumat, 11 Juni 2021.

Menurut Wiku, saat ini Satgas masih menunggu adanya penelitian mendalam yang menyatakan adanya hubungan varian baru Covid-19 dan kenaikan kasus Covid-19. Ia menyebut publik bakal mendapatkan informasi itu jika sudah ada hasil penelitian lebih dalam dari perguruan tinggi atau Kementerian Kesehatan.

Menyangkut mutasi baru, setidaknya ada tiga varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Mereka adalah varian B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, serta B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan.

Wiku berujar pola kenaikan kasus usai libur panjang atau Idul Fitri juga terjadi pada 2020. Ketika itu terjadi kenaikan kasus mencapai 213 persen pada pekan kedua hingga ketujuh. Adapun untuk Idul Fitri 2021, puncak kenaikan kasus Covid-19 diprediksi terjadi pada pertengahan Juni nanti.

Per 6 Juni 2021, terjadi kenaikan jumlah kabupaten/kota yang memasuki zona merah (tinggi) dari 13 menjadi 17 daerah, zona oranye (sedang) dari 32 menjadi 33, dan zona kuning turun dari 171 menjadi 158 daerah. Pada pekan ini, kata Wiku, ada 12 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye ke zona merah.

Wiku berujar, yang perlu diwaspadai ialah 10 kabupaten/kota yang kini mendekati zona merah. Di antaranya Pati, Brebes, Semarang (Jawa Tengah), Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru (Riau), Muara Enim (Sumatera Selatan), Tanah Datar (Sumatera Barat), Dairi (Sumatera Utara), Bintan (Kepulauan Riau), dan Sumba Tengah (NTT).

“Daerah-daerah ini jika tidak segera diperbaiki penanganannya, kemungkinan besar pada minggu berikutnya akan berpindah ke zona merah,” kata Wiku Adisasmito ihwal varian baru Covid-19 dan kenaikan kasus. (Tempo)

banner 336x280