Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Jelaskan Pajak Pulsa dan Krisis Pandemi 10 Tahun

Nasional9291 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada hari Sabtu 30 Januari dimulai dari unggahan Sri Mulyani di medsos soal pajak pulsa dan token dan Mari Pangestu menyebut krisis akibat pandemi bisa terasa hingga 10 tahun.

Selain itu ada juga berita tentang rencana Bambang Brodjonegoro mengganti metode swab covid menjadi saliva dan penjelasan staf Sri Mulyani soal anggapan dana wakaf membiayai APBN. Berikut berita trending pada hari kemarin:

1. Heboh Pulsa dan Token Listrik Dipajaki, Sri Mulyani Unggah Ini pada Dini Hari

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal pemajakan atas pulsa, kartu perdana, token listrik, dan voucer melalui akun Instagram resminya pada Sabtu dini hari, 30 Januari 2021.

Tak seperti biasanya, postingan Sri Mulyani kali ini berisi teks sebanyak 6 halaman dengan latar belakang warna hitam dan tulisan berwarna putih. Di halaman terakhir, seluruh kalimat ditulis dengan huruf kapital.

Sejak lima jam yang lalu diunggah hingga berita ini ditayangkan, postingan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut terpantau sudah berkembang viral dengan menuai 811 komentar. Selain itu unggahan itu telah disukai oleh lebih dari 20 ribu warganet.

2. Mari Pangestu Sebut Krisis Akibat Pandemi Covid-19 Bisa Terasa hingga 10 Tahun

Direktur Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengatakan krisis ekonomi karena pandemi Covid-19 tercatat menjadi yang paling parah sejak Perang Dunia II. Dampak krisis ini, menurut Mari Pangestu, bahkan bisa dirasakan sampai sepuluh tahun mendatang, khususnya bagi negara-negara berkembang.

“Akan berlangsung sepuluh tahun kalau negara-negara tidak melakukan perubahan dari sisi kebijakan atau recovery investment,” ujar Mari dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau ILUNI UI, Sabtu, 30 Januari 2021.

Di negara-negara berkembang tersebut, ekonomi selama sepuluh tahun atau 2020-2029 diperkirakan bakal tumbuh di bawah posisi 2010-2019. Untuk Asia Timur dan Pasifik, misalnya, baseline pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5-6 persen sampai 2029. Angka ini lebih rendah hingga 3 persen di bawah pertumbuhan 2010-2019.

3. Bambang Brodjonegoro Sebut Tes Covid-19 Metode Swab Akan Diganti dengan Saliva

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan tes Covid-19 dengan metode swab atau usap akan diganti dengan saliva. Sejumlah lembaga kini tengah melakukan penelitian terhadap metode anyar tersebut.

“Dalam rangka mempercepat dan memperluas tes PCR, kami sedang lakukan penelitian untuk mengganti swab dengan saliva,” ujar Bambang dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau ILUNI UI, Sabtu, 30 Januari 2021.

Metode Saliva merupakan pengetesan spesimen virus corona yang dikembangkan menggunakan air liur. Metode ini berbeda dengan swab yang memerlukan cairan dari permukaan tonsil atau dinding posterior faring.

4. Tepis Anggapan Dana Wakaf Biayai APBN, Begini Penjelasan Staf Sri Mulyani

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Suminto memastikan dana yang terkumpul dari Gerakan Nasional Wakaf Uang tidak masuk sebagai pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

“Tidak ada satu rupiah pun dana wakaf itu yang masuk ke APBN,” ujar Suminto dalam webinar, Jumat, 29 Januari 2021.

Kendati demikian, ia mengatakan para nazhir atau pengelola duit wakaf bisa menginvestasikan dana kelolaannya dengan membeli instrumen pemerintah, misalnya sukuk atau Cash Waqf Linked Sukuk yang diterbitkan oleh Kemenkeu. (Tempo)

banner 336x280