Ma’ruf Amin Soroti RI Masih Jadi Konsumen Terbesar Produk Halal Dunia

Nasional11567 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Wakil Presiden Ma’ruf Amin ingin industri halal Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus pemain global. “Saat ini, kita masih menjadi konsumen produk halal,” ujar Ma’ruf dalam sebuah acara daring, Selasa, 20 Oktober 2020.

Pada 2018, kata Ma’ruf, Indonesia telah membelanjakan sekitar US$ 214 miliar untuk produk makanan dan minuman halal. Sehingga, Indonesia menjadi konsumen terbesar dibandingkan negara-negara muslim lainnya.

“Jadi, kita harus dapat memanfaatkan potensi halal dunia, yaitu dengan meningkatkan ekspor yang masih 3,8 persen dari total pasar halal dunia,” kata Ma’ruf. Apalagi, ujar dia, gaya hidup halal tak dipungkiri telah berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir, baik secara global maupun nasional.

Data dari The State of the Global Islamic Economy Report 2019/2020 melaporkan besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal umat muslim di dunia mencapai US$ 2,2 triliun pada 2018. Angka tersebut diperkirakan terus tumbuh mencapai US$ 3,2 triliun pada 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, pemerintah terus berkomitmen dalam memperkuat sektor UMKM halal dan mendorong pengembangan bisnis produk halal UMK.

Langkah tersebut dilakukan melalui penyederhanaan dan percepatan proses perizinan, fasilitasi biaya sertifikasi halal bagi UMK yang ditanggung oleh pemerintah, dan mekanisme self-declare bagi pelaku UMK untuk produk tertentu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Selain itu, pemerintah berupaya menjamin kemudahan bisnis produk halal melalui penetapan kehalalan produk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di provinsi Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di Aceh yang dilakukan dalam Sidang Fatwa Halal. Perluasan Lembaga Pemeriksa Halal juga dilakukan dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas), Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta di bawah lembaga keagamaan atau Yayasan Islam.

“Kolaborasi antara pemerintah, UMKM, swasta, dan akademisi maupun ormas amat dibutuhkan untuk menciptakan terobosan solusi terbaik dalam mengakselerasi pengembangan produk halal dan transformasi digital di Indonesia,” ujar Airlangga. (Tempo)

banner 336x280