Penjelasan dr.Chacha Terkait Hasil Diagnosa Pasien Clien Donny Warianto

Pekanbaru12318 Dilihat
banner 468x60

PEKANBARU, lintasbarometer.com

banner 336x280

Berawal dari surat hasil diagnosa RS Awal Bros tertanggal 05 Agustus 2020 lalu yang menyatakan pasien atas nama ER positif hamil mendapat tanggapan dari kuasa hukum pasien dari kantor hukum Donny Warianto & Associates

Adapun rilis berita yang diterima oleh redaksi media mandiri group pada hari Sabtu tanggal 22 Agustus sekitar pukul 17:48 Wib menyatakan bahwa berawal dari klien kami atas nama ER mengalami sakit pinggang hebat, lalu dibawalah ke RS AB Panam untuk mendapatkan pertolongan, dan dilakukan serangkaian tes.

Hingga akhirnya keluar hasil laboratorium di RS AB Panam yang menyatakan klien kami positif hamil, mendengar hasil tersebut keluarga klien semuanya shock, klien kami ini wanita baik-baik dan muslimah, dikatakan positif hamil apa tidak strees itu.

Ditambah pada hari itu yang dirasa malu karna sudah mulai ada cibiran, Karna merasa tidak puas dengan hasil diagnosa tersebut, keluarga klien memeriksakan lagi pada hari yang sama tanggal 5 Agustus 2020 sekitar jam 19.22 wib ke RS Prima Pekanbaru, dan hasil dari prima mengatakan negatif, dan pada saat itu dimintalah dokter memeriksa maaf “keperawanan” klien kami, dan dokter mengatakan masih “kamek” atau masih perawan.

Tentu kita bertanya, ini kok di RS AB Panam bisa begini (berbeda dengan hasil RS Prima)? yang dicek itu apa? Kok PD gitu mengatakan klien kami hamil, tentu ada ketidak beresan disini sehinggap pihaknya melayangkan surat Somasi pertama pada tanggal 15 Agustus 2020 terkait dugaan “malpraktek” terhadap klien kami ER” tulis redaksionil dalam berita yang dikirim oleh PH pasien ke redaksi media Mandiri group.

Lanjutnya, pada tanggal 19 Agustus 2020 pihak management RS AB melalui seseorang yang mengaku oknum dokter bernama dr.caca mengontak klien kami atas nam ER, mereka mengajak musyawarah secara baik-baik.

Bagi kami pengacara, hal ini tidak masalah jika memang ingin musyawarah, tapi yang kami sayangkan seharusnya dan jika benar yang menelfon ini adalah dokter, dapat saya katakan ini adalah oknum dokter yang tidak memiliki etika” tulisnya dalam rilis berita.

Memangnya dia pikir profesi pengacara ini profesi yang hina sehingga hina kali rasanya dia mengontak kami sebagai PH, yang jelas-jelas memegang surat kuasa, Kami ini advokat yang merupakan officium Nobile bos, kalau tidak paham arti itu dengan tegas saya katakan, bukan hanya dokter saja profesi yang mulia, pengacara juga, Jadi lebih baik kita uji ke ranah hukum saja perbuatan oknum dokter dan RS tersebut” sambungnya dalam rilis berita.

Kemudian pada tanggal 22 Agustus 2020 kembali kantor hukum Donny Warianto & Associates mengirim surat somasi ke II, hal ini sebagai penegasan saja terhadap dugaan tindak tanduk oknum dokter dan RS ini” imbuhnya dalam rilis redaksionil berita yang diterima redaksi media Mandir Group.

Menanggapi hal tersebut media Mandiri Group melakukan konfirmasi langsung kepada pihak RS AB melalui dr. Chacha hari Sabtu tanggal 22 Agustus 2020 via whatsApp menjelaskan bahwasannya terkait kasus diatas terima kasih sudah feedback kami dan memberi kami ruang utk hak jawab.

Adapun tanggapan kami untuk setiap keadaan emergency dan penegakan diagnosa sudah dilakukan sesuai prosedur dan standar, dan kami hargai pasien hendak second opinion dan atas permintaan sendiri ke rs lain walau di kami belum tuntas tatalaksana lanjutannya sehingga diagnosa, abdominal pain..artinya nyeri perut dan pemeriksaan lanjutan dibutuhkn namun pasien aps (atas permintaan sendiri ) ke rs lain.

Kami dari rs percaya masyarat riau paham usaha kami dalam peningkatan pelayanan kesehatan agar bisa kita berkompetisi dengan rs luar negri dengan cara mengedepankankan mutu ditambah lagi pandemi covid ini kami pun mencoba maksimal sesuai standar agar pasien dan tenaga kesehatan bisa aman, terkait adanya surat somasi kedua ini mengingatkan kami kembali untuk selalu beri yang terbaik utk pasien tidak hanya pengobatan ke tubuh pasien tapi komunikasi dengan pemahaman yang sama, demikian yang dapat kami sampaikan, Maaf tidak bisa beri banyak informasi terkait kerahasiaan informasi medis” imbuh dr.Chacha. (Redaksi)

banner 336x280