Sabar Manurung Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Khatolik Santa Elisabet

Bengkalis6172 Dilihat
banner 468x60
TASIK SERAI, lintasbarometer.com

Tampak hadir diacara peletakan batu pertama di Gereja Santa Elisabet tersebut, Pastor paroki St. Yosef Duri, RD.Riduan Fransiskus Naibaho, Pastor rekan RD. Fransiskus Aliandu,Suster, Perwakilan-perwakilan dari sepuluh Stase(10 wilayah) yang ada,Serta Sejumlah pengurus Gereja-Gereja tetangga yang ada di Desa Tasik Serai.

St.Maruba Rumapea Jemaat Gereja Santa Elisabet dalam Sambutannya di Peletakan Batu Pertama Gereja Katholik Santa Elisabeth, Mengucapkan trimakasih atas Kehadiran Pastor,Suster dan Para Undangan,Gereja- Gereja tetangga  Terhusus buat Kepala Desa Tasik Serai.Sabar Manurung” Ungkapnya”

banner 336x280

Kepala desa Tasik Serai, Sabar Manurung diacara peletakan batu pertama dipembangunan Gereja Katholik Santa Elisabet tersebut mengucapkan trimakasih atas undangan dari panitia kepadanya.

Kades Tasik Serai itu juga mengatakan, jemaat Gereja Santa Elisabet harus nenunjukkan sikap sebagai orang Kristen serta menunjukkan sikap toleransi dan rukun beragama.

“Kita harus tunjukkan bahwa kita sebagai orang kristen, dan ajaranya itulah yang harus kita sampaikan guna membawa damai. Damai sejahtera, damai dikeluarga dan dilingkungan.

Kita yakin bahwa tolenrasi masih kuat, dan supaya tidak ada ketersinggungan, toleransi itu yang harus kita rangkul bersama. Kita tau disini banyak umat yang berbeda agama dengan kita, tetapi percayalah dalam hal itu, bijaksana kita semua, kita sebagai orang kristen kita harus tunjukkan bahwa kita mampu dalam hal bertoleransi,” ujar kades.

Kades juga mengatakan, pengurus Gereja Santa Elisabet dalam hal membangun tantangan dan kendala pasti timbul serta kesalah pahaman juga pasti akan terjadi. Pengurus harus segera merespon pada jemaat.

“Sewaktu kita masih sedikit, kita bisa membangun bersama sama, namun kalau sudah banyak biasanya makin rumit.

Nah, kepada jemaat Santa Elisabet, kita harus tunjukkan bahwasanya kita mampu sebab, kita adalah sebagai umat kristen.

Kepada pengurus Gereja Santa Elisabet, tantangan tangan itu pasti timbul dalam membangun, tetapi paling utama apa bila ada kesalah pahaman sedikit, kita harus respon pada jemaat kita, sebab harus kita hadapi, intinya kita semua mampu,” ujarnya.

Kades juga berharap, agar para pengurus gereja baik pastor, suster untuk selalu memdoakan pihaknya agar mampu menjalankan roda pemerintahan, mampu mengayomi masyarakat dan mampu menunjukkan identitas sebagai umat Nasrani.*Hendrik Hs*

banner 336x280