Jokowi Kesal, Diberi Kesempatan WFH Malah Seperti Cuti

Nasional9614 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Kembali menekankan jajarannya di Kabinet Indonesia Maju agar memiliki sense of crisis. Dia pun sempat menyinggung bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang tak dimanfaatkan dengan baik.

“Tiga bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work from home. Yang saya lihat ini kayak cuti malahan. Padahal pada kondisi krisis kita harusnya kerja lebih keras lagi,” katanya, dikutip dari video pembukaan rapat terbatas 7 Juli 2020 yang diunggah Biro Pers Setpres, Kamis (9/7/2020).

Jokowi pun lagi-lagi menyoroti kinerja jajarannya yang biasa-biasa saja di era krisis. Tidak ada percepatan belanja anggaran. “Belanja juga biasa-biasa saja. Spending kita biasa-biasa saja. Nggak ada percepatan. Hati-hati, perlu saya sampaikan di kuartal pertama, pertumbuhan kita 2,97% persen, dari yang biasanya 5,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Jokowi mengundang kementerian/lembaga yang memiliki anggaran besar. Dia kembali meminta agar ada percepatan belanja anggaran. “Kita ingin ada percepatan penyerapan anggaran. Kita tahu semuanya, bahwa dunia sedang krisis. Krisis kesehatan, krisis ekonomi, 215 negara mengalami hal yang sama. Termasuk kita,” tuturnya..

Dia merasakan bahwa kondisi saat ini mengerikan. Bahkan, menurutnya semua kepala negara yang dihubunginya merasakan hal yang sama. “Hampir semua saya telepon mengatakan hal yang sama. Dari waktu ke waktu prediksi ekonomi dunia juga tidak semakin baik, semakin buruk,” ungkapnya.

Hal ini terlihat dari bagaimana prediksi pertumbuhan ekonomi yang berubah-ubah ke angka minus yang cukup besar. “Dulu ngomong dunia, global ekonomi growth-nya akan -2,5%. Ganti lagi ke -5%. Terakhir, OECD bahkan -6 sampai -7,6%.Coba, berubah terus. Lha kalau kita tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh bahaya buanget,” ujarnya.

 

 

sumber : sindonews

banner 336x280