Sri Mulyani Dukung Bank Berikan Pinjaman Dana di Tengah Pandemi Virus Corona

Nasional8701 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Pemerintah terus meningkatkan kemampuan bank untuk memberikan pinjaman.

Perppu Nomor 1 Tahun 2020 secara spesifik telah mengatur bahwa usaha pemulihan ekonomi nasional, pemerintah dapat melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Tidak hanya itu, pemerintah pun melakukan penempatan dana atau investasi pemerintah, dan kegiatan penjaminan dengan skema yang ditetapkan oleh negara.

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, mengatakan sedang berbincang dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Kita sekarang sedang berbicara bagaimana caranya untuk me-revitalize bank untuk memberikan pinjaman tapi jika mereka (bank) masih khawatir pinjamannya akan macet, pemerintah bisa memberikan jaminan,” ujar Sri.

Ia pun menjelaskan, bahwa semua negara yang terserang virus corona melakukan kalibrasi dan rekalibrasi dari kebijakan ekonominya.

Ciri khas semua negara dalam menangani krisis virus COVID-19 ini adalah memperhatikan bidang kesehatan, memperluas jaring pengaman sosial, memberikan kelonggaran pada bidang perpajakan, dan relaksasi dari sisi peraturan perbankan.

Selain itu, dalam bidang moneter dilakukan injeksi likuiditas, penurunan suku bunga, atau keduanya.

Kebijakan yang dikeluarkan didesain agar selalu akuntabel karena setelah krisis berlalu, Indonesia masih membutuhkan beberapa hal seperti berikut

Pertama APBN yang sehat. Kedua BI yang kredibel, independen dan efektif dalam menjalankan kebijakan moneter

Ketiga OJK yang dapat menjalankan pengawasan yang efektif kredibel. Kempat LPS yang bisa tetap menjamin.

Sri pun berpesan agar masyarakat tidak lupa dengan aset sosial luar biasa yang dimiliki Indonesia, yaitu ikatan kegotongroyongan.

Gotong royong menunjukkan kemampuan kepedulian sosial satu sama lain.

Gotong royong dari sisi ekonomi adalah menggunakan berbagai instrumen agar daya tahan dan daya untuk bertahan sepanjang mungkin sambil melihat peluang untuk melakukan pemulihan.

Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi di dalam situasi ini dengan cara menjadi orang yang lebih positif dan tidak getir dan sinis.

“Bangsa yang lulus dari ujian ini menggambarkan quality dari perikemanusiaan mereka apakah mereka memiliki rasa perikemanusiaan adil dan beradab dan juga dari kesiapan policy dan pemerintahnya yang didukung oleh masyarakatnya secara baik,” pungkas Sri. (PR/ Lbr)

banner 336x280